ALEXANDER M. MACKAY
by : Sekolah Minggu
M. Mackay membiayai hidupnya dengan mengajar. Selain mengajar murid-muridnya membaca, menulis dan matematika, dia juga mengajarkan mengenai bangunan. Mackay membangun sebuah rumah untuk para misionaris yang mengagumkan semua orang. Bahkan Raja Mtesa kemudian memintanya untuk membangun rumah penduduk dari kayu dan besi.
Pelayanan Mackay di Uganda juga disertai oleh misionaris lain, dan dia sangat bersukacita ketika O Flaherty membaptiskan 5 orang Uganda yang pertama menjadi pengikut Kristus, dan pelayanan terus berlanjut dengan baik hingga Raja Mtesa meninggal dunia.
Anak Raja Mtesa, Mwanga, menggantikan ayahnya namun tidak seperti ayahnya Mwanga sangat tidak menyukai para misionaris. Mwanga menganiaya dan membakar dua orang Kristen, yang kemudian menjadi martir pertama di Uganda. Penganiayaan terus berlanjut, hidup para misionaris dan petobat baru dalam keadaan bahaya tetapi Injil tetap diberitakan dan setiap hari selalu ada anak muda yang datang ke rumah misionaris untuk meminta Alkitab. 30 misionaris dibakar hidup-hidup di masa itu, tetapi Mackay menolak untuk meninggalkan Uganda.
Sendirian di Uganda, dengan ancaman bahaya, Mackay bekerja terus menerus untuk menerjemahkan dan menyetak Alkitab. Tetapi Mwanga kemudian mengusir Mackay dari Uganda. Namun dia diterima oleh raja Usambiro, sendirian, Mackay memulai pekerjaan misionaris di Usambiro, mengulangi apa yang telah dikerjakannya di Uganda.
Mackay menolak untuk meninggalkan Afrika, karena baginya Afrika adalah bagi Kristus, dan pada 8 Februari 1890, Tuhan memanggil dia dan seluruh pekerjaannya di Afrika tercatat di hadapan Tuhan.
Artikel bersumber dari : Majalah Anak
Leave a Reply