1 Raja-raja 19:9-18
Setelah peristiwa di gunung Karmel, segera turunlah hujan membasahi tanah Israel yang kering. Allah menyatakan siapa diri-Nya sekali lagi dengan mendatangkan hujan. Bukan Baal yang mendatangkan hujan!
Raja Ahab ternyata tidak bertobat juga. Ketika kembali ke istananya ia mengetahui bahwa istrinya, Izebel, berniat membunuh Elia. Tetapi ia tidak mengatakan apa-apa mengenai rencana istrinya untuk membunuh Elia. Hati Elia menjadi sangat sedih karena raja Israel tidak bertobat sekalipun telah melihat pekerjaan Allah yang luar biasa. Lalu, Elia pergi jauh ke gunung Allah, yaitu gunung Horeb atau gunung Sinai. Di tempat itulah Allah telah memberikan perjanjian-Nya kepada Israel setelah mereka bebas dari perbudakan di Mesir.
Di gunung Horeb Allah berfirman kepada Elia. Saat itu Elia sangat kecewa kepada seluruh Israel. Maka, Allah memberitahukan sesuatu kepadanya melalui beberapa peragaan. Pertama, angin besar, gempa, dan api lewat. Tetapi Allah tidak ada di situ. Lalu angin sepoi-sepoi bertiup, dan ternyata Allah ada di dalam angin sepoi-sepoi itu. Peragaan itu menunjukkan bahwa Allah bekerja dengan berbagai cara, baik cara yang besar maupun cara sederhana yang mungkin tidak terlihat.
Allah masih bekerja. Ia memelihara 7.000 orang orang Israel yang menolak untuk sujud kepada Baal. Bacalah ayat 18. Allah masih memelihara umat-Nya dengan cara yang biasa dan tidak banyak diketahui orang.
Dalam kehidupan kita sehari-hari yang sepertinya biasa-biasa saja, ternyata Allah sedang bekerja dan memelihara hidup kita. Sadarkah engkau akan hal itu?
Di Renungkan
Apakah tugas Elia selanjutnya? (ay.15-16)
Doa
Bapa di surga, saya percaya bahwa Engkau masih dan terus bekerja dalam kehidupan kami sehari-hari. Ajar saya agar selalu menyadarinya. Terima kasih, Tuhan. Dalam nama Tuhan Yesus saya berdoa. Amin.
Lakukan
Allah bisa bekerja dalam hidup kita sehari-hari. Berdoalah setiap hari agar Allah memimpin-Mu.
- Elisa Dipanggil
- Ahab Mati
- Elia Naik Kereta Berapi
Leave a Reply