Yeremia 10:1-16
Zaman Yeremia hidup dan bertugas adalah ketika penghukuman Allah bagi umat-Nya akan segera tiba. Pada zaman itu raja-raja yang memerintah adalah Raja Yosia sampai Raja Zedekia yang mengalami pembuangan ke Babel.
Jauh-jauh hari Yeremia sudah memperingati umat Allah itu tentang hukuman itu. Yeremia melihat bagaimana umat Allah itu sama sekali tidak menanggapi peringatannya. Akhirnya murka Allah benar-benar tiba atas mereka. Mereka diserang dan dikalahkan oleh bangsa musuh dan dibuang ke Babel. Bait Allah yang menjadi kebanggaan mereka dihancurkan oleh tentara musuh.
Sebenarnya kesalahan apa yang dilakukan bangsa Israel sehingga mendatangkan murka Allah yang begitu besar? Kesalahan mereka adalah turut menyembah dan percaya kepada ilah atau berhala buatan manusia. Mereka bahkan menganggap ilah adalah dewa mereka dan menyamakannya dengan Allah. Benarkah demikian? Tentu saja tidak.
Allah adalah sang Pencipta, Dia adalah sang Hidup dan sumber hidup. Sedangkan ilah atau berhala adalah ciptaan atau buatan manusia. Berhala tidak hidup, jadi tidak bisa berbuat apa-apa. Masakan bangsa Israel yang memiliki Allah yang hidup mau menyembah ilah buatan mereka sendiri?
Patung-patung yang disembah itu, tidak pernah bisa menyelamatkan diri sendiri ketika ada kebakaran. Bahkan merekalah yang harus menggotong patung-patung itu ke tempat aman. Mana mungkin kita berharap pertolongan dari patung itu? Lalu kepada siapa kita berharap? Tentu saja kepada Allah yang hidup, yang telah menciptakan engkau dan saya dan juga seluruh dunia ini.
Di Renungkan
Sebutkan tiga hal yang dicatat Alkitab tentang Allah yang sejati. (ay.10
Doa
Bapa di surga, biarlah di dalam hati saya tidak ada ilah lain. Saya hanya percaya kepada Allah yang sejati, Allah Tritunggal yang telah menciptakan dunia ini, Anak Allah yaitu Tuhan Yesus Kristus yang turun ke dalam dunia untuk telah menebus dosa saya dan Roh Kudus yang memimpin hidup saya. Dalam nama Tuhan Yesus saya berdoa. Amin.
Lakukan
Jangan takut terhadap cerita-cerita dongeng tentang patung-patung berhala. Allah yang hidup tidak bisa disamakan dengan patung-patung itu. Roh Allah yang diam di dalam orang percaya, lebih besar daripada roh-roh apa pun di dalam dunia.
Artikel yang berhubungan :
- Kesedihan Yeremia
- Kesedihan Allah
- Perjanjian Baru
Leave a Reply