FILM KUNGFU & OMA BRENDA

FILM KUNGFU & OMA BRENDA

by : Sekolah Minggu

img004

Niko baru selesai mandi sore. Ia melihat jam di dinding. Uuups, lima menit lagi film seri kung fu kesukaannya dimulai. Niko baru beranjak ke ruang depan untuk menyetel televisi ketika Mama memanggilnya, “Niko! Ke sini dulu, Ko!”

Niko menghampiri Mama di dapur. Mama sudah menyiapkan rantang stainless steelyang berisi sup ayam.

“Ko, Oma Brenda sakit. Kamu tolong antarkan sup ini ke rumahnya, ya,” pinta Mama sambil menyerahkan rantang itu kepada Niko.

“Ma, aku mau nonton film kung fu di teve. Sudah mau mulai, nih….” Niko menawar. “Nanti saja jam tujuh ya kalau filmnya sudah selesai.”

“Oma Brenda biasa makan jam setengah tujuh. Kalau diantar jam tujuh nanti supnya tidak dimakan hari ini. Kasihan, dong,” kata Mama.

Tetapi tampaknya Niko sudah tidak sabar ingin nonton teve.

“Ya sudah, Mama yang antar. Tetapi, kamu harus tulis kebaikan apa yang kamu dapatkan jika nonton film kung fu dibandingkan dengan mengantar sup ke orang sakit!” kata Mama.

“Oke, Ma! Terima kasih,” kata Niko. Secepat kilat ia menghambur ke ruang depan. Niko menyetel teve. Ketika itu pas tokoh utama berbaju putih mengayunkan pedang melawan musuhnya, seorang kakek tua berjenggot panjang.

Mama memberikan sehelai kertas dan bolpoint kepada Niko.

“Gampang, nanti kalau sedang selingan iklan aku bisa tulis,” pikir Niko sambil berkonsentrasi menonton.

Hyaaat! Si tokoh wanita melompat ke atas atap rumah dan si kakek berjenggot melompat menyusul.

Ketika iklan mulai Niko mengambil kertas dan bolpoint yang tadi diberikan Mama. Ia mulai berpikir.

“Aku nonton film kung fu. Kebaikan apa yang kudapat?” Lho, koq sulit menjawabnya. Satu-satunya yang Niko tahu ia hanya senang menontonnya.

Ketika menulis kebaikan apa yang didapatnya dengan mengantarkan sup ke Oma Brenda yang sakit, dengan lancar Niko menulis.

“Dengan mengantar sup aku menolong orang sakit, aku membantu proses penyembuhannya, aku membuat orang lain senang, aku memuliakan Tuhan, aku menyenangkan hati Tuhan, aku membantu Mama….” Lho, koq jadi panjang daftarnya.

Niko merasa tak enak hati. Ia tahu tadi ia sudah mengambil keputusan yang salah.

Niko berdoa mohon ampun kepada Tuhan. Ketika film dimulai lagi, ia sudah kehilangan selera menonton. Ia mematikan teve.

Kemudian dengan setengah berlari Niko menuju rumah Oma Brenda di blok B.

Di jalan ia berpapasan dengan Mama yang baru keluar dari rumah Oma Brenda.

“Apakah Oma Brenda sudah lebih baik, Ma?” tanya Niko. “Sini, aku bawakan rantang kosongnya.”

“Ya, Oma Brenda sudah lebih baik. Tadi ia sedang bersiap-siap makan. Sup itu sampai tepat pada waktunya,” jawab Mama.

Di jalan Niko menceritakan pengalamannya kepada Mama. Mama tersenyum dan penuh sukacita.

“Tuhan memberikan kita waktu dan memberi kebebasan bagaimana kita menggunakannya. Kita harus menggunakan waktu dengan baik dan hati-hati. Mama senang kamu bisa belajar sesuatu dari pengalaman ini dan mengambil kepuusan yang baik.”

“Iya, Ma,” jawab Niko dengan gembira.

Mama menepuk bahu Nuko perlahan. Ibu dan anak itu terus berjalan menuju rumah. Tuhan sudah memberikan satu pengalaman indah lagi untuk Niko.

Artikel bersumber dari : Majalah Anak

Posted in Cerita Alkitab, Cerita Sekolah Minggu
Tags: , ,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

* Copy This Password *

* Type Or Paste Password Here *

5,671 Spam Comments Blocked so far by Spam Free Wordpress

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>

Copy Protected by Chetans WP-Copyprotect.