HIDUP UNTUK ALLAH
by : Sekolah Minggu
Dibuat dengan tujuan Ini adalah pertanyaan mudah untukmu : benda-benda apa saja yang dibuat oleh manusia? Apakah benda-benda itu ada gunanya? Pinsil, kertas, baju, sikat gigi, dan rumah adalah beberapa benda yang dibuat oleh manusia. Semua benda itu berguna bagi kita, bukan? Ketika manusia ingin membuat sesuatu, mereka memikirkan tujuan membuat benda itu atau kegunaan benda itu. Manusia begitu karena manusia dibuat berdasarkan gambar Allah. Allah selalu membuat atau melakukan sesuatu untuk tujuan tertentu.
Tujuan Hidup Manusia adalah hasil karya Allah yang paling istimewa. Kalau begitu, pastilah manusia dibuat Allah dengan tujuan tertentu. Memang. Aneh sekali jika ciptaan yang paling istimewa dibuat tanpa tujuan yang jelas, bukan? Tujuan itu adalah seperti target orang memanah. Pernahkah kamu melihat orang berlatih memanah? Persis di tengah papan target terdapat bulatan yang disebut bull’s eye. Bull’s eye itulah sasaran dari orang yang memanah. Tujuan kita hidup bisa diumpamakan sebagai bull’s eye dari papan target. Bull’s eye kita adalah hidup untuk Allah. Hidup untuk Allah adalah tujuan hidup kita.
Yang bisa dilakukan Allah mencatat Tuhan Yesus hidup untuk Allah. Hidup untuk Allah berarti juga memuliakan Allah. Bagaimana Tuhan Yesus memuliakan Allah? Yohanes 17:4 menulis: “Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.” Tuhan Yesus memuliakan Allah dengan cara menyelesaikan tugas dari Bapa-Nya. Kita memuliakan Allah jika dalam segala kegiatan kita berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Nya. Ketika kamu bertugas mencuci piring, lakukanlah kewajibanmu itu dengan baik demi Allah. Jika kamu belajar, ingatlah bahwa kamu belajar demi Allah. Begitu juga ketika kamu menolong teman belajar, merapihkan barang-barangmu, lakukanlah semua itu dengan alasan bahwa kamu adalah Anak Allah. Begitulah kita hidup untuk Allah. Melalui pekerjaan dan perbuatan kita, kita menolong orang lain mengetahui betapa mulia dan baiknya Allah. Kita harus dengan rela menolong mereka melihat keagungan dan kebaikan Allah Pencipta kita itu.
Suatu kenyataan Hal ini harus kita sadari: nyatanya tidak ada satu orang pun yang bisa dan mau hidup bagi Allah. Dosa telah membuat manusia tidak mampu. Yang dipentingkan manusia adalah hidup enak, makan enak, artinya selalu mencari kesenangan sendiri. Mereka ingin bersenang-senang karena berpikir nanti akan mati. Hidup seperti ini meleset jauh dari tujuan yang Allah telah tetapkan.
Harus kembali kepada Kristus Kita harus bergembira karena ada kabar baik. Kabar baik itu adalah Yesus Kristus. Roh Kudus menggerakkan hati orang-orang pilihan untuk bertobat dan kembali pada Kristus. Orang yang sudah berbalik kepada Kristus akan dapat hidup untuk Allah.
Bagaimana bila gagal? Kita memang bisa gagal. Bukannya melakukan hal-hal yang menyenangkan Allah, kita malah melanggar kata-kata Allah. Ini menyedihkan. Tetapi kita tidak boleh putus asa dan berhenti di sana. Inilah saatnya kita melatih iman kita. Kita harus percaya bahwa Tuhan Yesus selalu ada untuk menopang kita melakukan hal-hal yang benar. Mata kita harus tertuju pada Kristus dan kebaikan hati-Nya. Kristus sudah berhasil melakukan kehendak Bapa, dan Ia sangat ingin menolong kita untuk berhasil juga. Kenyataan ini juga perlu kita ketahui: yaitu Allah tidak mau kita berusaha sendiri dalam melakukan kehendak-Nya. Bukan hanya tidak mungkin, berusaha sendiri juga akan membuat kita sombong dan merasa tidak butuh Allah. Tuhan mau kita rendah hati, mengandalkan Kristus dalam mencapai sasaran hidup kita. Kita perlu Kristus bukan hanya untuk menerima jaminan keselamatan dan masuk surga, lalu selesai. Tidak begitu. Kalau begitu kita hanya memanfaatkan Dia demi jaminan di amsa depan. Ini tidak akan berhasil. Tuhan Yesus harus hidup di hatimu, menolongmu untuk menjadi seperti Dia. Hanya Dialah yang bisa menolong kita, karena Dia adalah teladan kita.
Artikel bersumber dari : Majalah Anak
Leave a Reply