Mazmur 1:1-6
Ketika mendengar kata “Mazmur”, apa yang terlintas dalam pikiranmu? Mungkin engkau akan menghubungkan “Mazmur” dengan Daud? Atau kata itu mengingatkanmu pada nyanyianmu pada nyanyian orang-orang di zaman Perjanjian Lama? Semua itu benar. Mazmur adalah kumpulan tulisan syair/puisi di Perjanjian Lama. Syair/puisi itu merupakan nyanyian puji-pujian kepada Allah dan doa-doa umat Allah.
Dalam kitab Mazmur kita melihat cara hidup umat Allah. Pada saat senang maupun susah, percaya atau dalam keraguan, berani atau takut, mereka selalu berdoa dan berharap kepada Allah. Bagaimana denganmu? Apakah dalam setiap keadaan yang engkau alami engkau berdoa ekpada Tuhan?
Mazmur 1 menyebutkan tentang dua macam orang: orang benar dan orang fasik. Penulis Mazmur mencatat bahwa orang benar menyukai taurat Tuhan (firman Tuhan). Taurat Tuhan direnungkannya siang dan malam. Apakah itu berarti ia membaca Alkitab dari pagisampai malam? Bukan, tetapi artinya orang benar rajin membaca firman Tuhan. Ia juga berusaha mengingat firman Tuhan itu dan menjalankannya.
Ada janji Tuhan bagi orang benar. Orang benar akan seperti pohon yang sehat dan segar. Pohon itu berbuah pada musimnya. Artinya, jika kita rajin dan tekun membaca firman Tuhan, pastilah hasil yang baik akan diperoleh sesuai dengan waktu Tuhan. Firman Tuhan akan menuntun hidup kita dan memberi kesukaan di hati. Kita harus sabar dan tekun. Prinsip ini bertentangan dengan mendapatkan sesuatu dengan cara instant atau jalan pintas. Maukah engkau tekun dan sabar untuk dibentuk Allah?
Di Renungkan
Lihatlah apa yang akan terjadi pada orang fasik? (ay.4-6)
Doa
Bapa di surga, tolong saya untuk bertekun mempelajari dan menjalankan firman-Mu, dan tidak tergiur dengan jalan pintas atau cara instant. Dalam nama Tuhan Yesus saya berdoa. Amin.
Lakukan
Coba periksa dan nilai dirimu sendiri selama minggu ini. Sudahkah engkau tekun berdoa dan membaca firman Tuhan? Jangan lupa untuk selalu berdoa dan membaca Alkitab, ya.
Artikel yang berhubungan :
- Allah Adalah Gembalaku
- Percaya Pada Allah Ketika Takut
- Ajarlah Kami Menghitung Hari-Hari
Leave a Reply