JAMES CHALMERS (Bag.2)

JAMES CHALMERS (Bag.2)

by : Sekolah Minggu

Selama 10 tahun, James melayani di Rarotonga dan pekerjaannya berkembang dengan baik. Jemaat yang sudah berdiri dididik untuk menjadi jemaat yang mandiri, tidak bergantung kepada orang-orang Eropa, dalam hal keuangan ataupun rohani.

Namun hati James tetap mengharapkan untuk dapat pergi ke daerah-daerah yang belum pernah diberitakan Injil. Berulangkali James memohon agar dipindahkan ke tempat yang baru. Tahun 1877 berita gembira bagi James, dia diperintahkan untuk menempati pos pelayanan yang baru, New Guinea. Tetapi tugas baru ini bukanlah tugas yang mudah, karena pendahulu-pendahulunya banyak yang gagal karena keganasan suku Kanibal di pulau tersebut. Tapi hal ini tidak membuat James takut, justru dengan penuh semangat dia pergi ke pulau terbesar di dunia tersebut.

Tiba di New Guinea, James mendirikan pondok misionaris di Suau. Banyak orang suku yang curiga kepada mereka, tetapi James tidak kehilangan akal dia memberikan hadiah-hadiah seperti baju, ikat pinggang dan biji-bijian sehingga mereka diterima dengan baik.

Sampai suatu hari terjadi peristiwa yang mengerikan, sekelompok orang menyerbu pondok mereka, mengancam akan membunuh mereka. James dengan tenang menghadapi orang-orang tersebut.

“Apa yang kalian inginkan?”

“Kami ingin pisau, biji-bijian, kapak”

“Saya tidak akan memberikan kepada orang-orang yang bersenjata”.

Mereka terus mengancam tetapi James juga tidak mau menyerah begitu saja, sampai akhirnya mereka kalah dan mundur perlahan. Semua bernafas dengan lega.

Keesokan harinya, mereka datang kembali tetapi kali ini tidak membawa senjata perang. Dan James dengan senang hati memberikan hadiah-hadiah kepada mereka.

“Sekarang, karena kalian tidak membawa senjata maka dengan senang hati saya mau berteman dan memberikan hadiah kepada kalian”.

Mereka berteman sejak saat itu. James dan istrinya bekerja tidak kenal lelah, James berkhotbah dan istrinya mengajar. Perlahan orang-orang di Suau mengenal Kristus dan banyak yang dibaptiskan.

Pengaruh James besar sekali kepada suku-suku di New Guinea, mereka sangat taat kepadanya.

Ketika seorang kepala suku ditanya “Apa yang membuat kalian berhenti makan orang?”

Jawabnya “Karena Tamate berkata tidak boleh maka kami berhenti makan orang”.

Pada tanggal 04 Januari 1901, James pergi ke suku yang sangat terpencil yang tidak pernah dikunjungi oleh siapapun. Pergi ke daerah suku tersebut sangat berbahaya, bahkan orang-orang asli New Guinea pun belum pernah pergi ke daerah tersebut, tetapi James sangat rindu untuk memperkenalkan mereka kepada Kristus.

Keinginan James tidak terwujud, dia dibunuh. James mengakhiri pelayanannya di New Guinea. Membuktikan kerja kerasnya yang tidak berhenti bagi Kristus. Membawa orang-orang untuk mengenal Kristus.

Artikel bersumber dari : Majalah Anak

Posted in Cerita Alkitab, Cerita Sekolah Minggu
Tags: , ,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

* Copy This Password *

* Type Or Paste Password Here *

5,386 Spam Comments Blocked so far by Spam Free Wordpress

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>

Copy Protected by Chetans WP-Copyprotect.