Nehemia 2:1-8
Nehemia sangat bersusah hati karena keadaan kota Yerusalem — kota Allah — dan keadaan orang Israel di sana. Selama berbulan-bulan Nehemia berdoa dan memikirkan apa yang bisa dilakukannya dan bagaimana cara melakukannya.
Kesedihan Nehemia terlihat dari wajahnya yang muram. Sang raja pun menanyakannya kepada Nehemia. Nehemia menjadi sangat takut. Mengapa demikian? Karena zaman itu ada peraturan bahwa seseorang tidak boleh melayani raja dengan muka muram. Melayani raja dengan muka muram akan emndatangkan hukuman berat. Tetapi kesedihan Nehemia sangat dalam sehingga tidak bisa ditutupi.
Sebelum menjawab pertanyaan raja itu, Nehemia berdoa kepada Allah. Dengan hikmat dari Allah, Nehemia menjawab dengan jujur pertanyaan sang raja. Bahkan ia dengan berani menyampaikan suatu permohonan. Ia memohon kepada raja agar diizinkan pulang ke Yerusalem sementara waktu untuk melihat keadaan di sana. Allah mendengarkan doa Nehemia, raja mengabulkan permintaannya itu.
Ketika kita mendoakan seseorang dengan sungguh-sungguh, kita tidak akan hanya mendoakan sekali saja sambil lalu, tetapi terus mendoakannya untuk waktu yang cukup. Berdoalah senantiasa kepada Allah,maka IA akan mengampuni jalanmu.
Di Renungkan
Nehemia mempersiapkan perjalanannya ke Yerusalem. Apakah yang dipersiapkannya? (ay.7-8)
Doa
Bapa di surga, saya mohon hikmat dari pada-Mu sehingga setiap perkataan dan jawaban saya adalah jawaban yang jujur dan berhikmat. Dalam nama Tuhan Yesus saya berdoa. Amin.
Lakukan
Mari kita membiasakan diri selalu berdoa kepada Allah dalam situasi apa pun, sehingga Allah akan memimpin jalan kita.
Artikel yang berhubungan :
- Tekad dan Rencana Nehemia
- Tantangan Dalam Pekerjaan Allah
- Allah Menyelesaikan Pekerjaan-Nya
Leave a Reply