PANJANG UMUR BUKAN PALING PENTING

PANJANG UMUR BUKAN PALING PENTING

by : Sekolah Minggu

Kejadian 5 : 1 – 32

“Enam puluh lima tahun, enam puluh lima tahun,” Timtim menggumam dengan dahi berkerut seperti seorang profesor yang sedang berpikir.

Timtim masuk ke kamarnya, melewati Vivi yang memandang kakaknya dengan terheran-heran.

Terdengar suara Mama, memanggil mereka untuk makan siang. Tetapi Timtim tetap berkonsentrasi membaca Alkitab. Terdengar suara Mama memanggil untuk kedua kalinya, barulah Timtim beranjak dari  meja belajarnya dan berjalan menuju ruang makan.

“Nanti malam saya harus bertanya pada Papa,” gumam Timtim. Sepertinya ada sesuatu yang membuat hatinya bertanya-tanya.

Seperti biasa, setelah makan malam adalah waktu renungan keluarga.

Selesai Papa memimpin doa pembukaan, dengan tidak sabar Timtim bertanya, “Pa, mengapa umur orang pada zaman sekarang lebih pendek daripada umur orang di kitab Kejadian?”

“Mengapa kamu bertanya demikian, Timtim?” tanya Papa. Sementara itu Vivi ikut memperhatikan kakaknya dengan penuh perhatian.

“Ya, Kakek Thomas meninggal dunia dan umurnya baru 65 tahun, Pa, padahal di kitab Kejadian umur manusia sampai ratusan tahun.”

Vivi cepat-cepat membuka Alkitabnya. Dia tidak mau ketinggalan dari kakakny.

Setelah menemukan ayat yang dimaksud kakakny, Vivi berseru, “Benar, Pa! Di Kejadian 5:4 umur Set ditulis 800 tahun! Wah, hebat sekali, ya….”

“Coba lihat, siapa saja yang dituliskan di situ,” jawab Papa.

Timtim dan Vivi dengan seru menyebutkan satu per satu nama orang-orang yang tercatat di Kejadian 5:1-32, juga umur mereka.

“Nah, siapa yang umurnya paling banyak?”

Vivi berseru penuh kemenangan, seolah-olah mereka sedang berlomba cerdas cermat Alkitab, “Aku tahu! Metusalah, 999 tahun!”

“Ya, benar. Nah, sekarang perhatikan baik-baik, anak-anak. Ketika Alkitab menuliskan umur-umur mereka, bukan berarti hal itu adalah yang paling penting. Ada hal lain yang Alkitab mau beri tahukan kepada kita!

“Sekarang, lihat apa yang dikatakan Alkitab tentang Henokh. Timtim yang baca!”

Timtim membaca Kejadian 5:21-24 tentang Henokh. Dikatakan Henokh hidup bergaul dengan Allah.

“Sekarang giliran Vivi membaca tentang Nuh!”

Vivi pun membaca Kejadian 5:28-32. Nuh dikatakan akan menjadi anak yang memberikan penghiburan.

“Nah, kalian perhatikan. Alkitab memberikan keterangan tambahan untuk Henokh dan Nuh, bukan?”

Serempak Timtim dan Vivi mengangguk.

“Sementara yang lainnya tidak ada keterangan tambahan, bukan?”

Sekali dengan serempak Timtim dan Vivi mengangguk.

“Mengapa demikian? Karena keterangan tambahan itulah yang paling penting, bukan jumlah umurnya. Hidup bergaul dengan Allah  lebih penting daripada panjangnya umur kita. Itulah yang hendak Alkitab katakan kepada kita.”

Sekali lagi dengan serempak Timtim dan Vivi mengangguk.

 

Artikel bersumber dari : Majalah Anak

 

 

Posted in Cerita Alkitab, Cerita Sekolah Minggu
Tags: , ,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

* Copy This Password *

* Type Or Paste Password Here *

5,586 Spam Comments Blocked so far by Spam Free Wordpress

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>

Copy Protected by Chetans WP-Copyprotect.