Ratapan 3:21-26
Yeremia hidup di zaman yang sangat sulit. Sebagai nabi Allah ia harus menyampaikan apa yang menjadi isi hati Allah, yaitu kesedihan, kemarahan, dan peringatan Allah kepada umat-Nya. Yeremia juga melihat kekerasan hati umat Allah yang tidak mengindahkan peringatan-peringatan Allah. Karena itu ketika waktunya sudah tiba, Allah benar-benar mendatangkan hukuman kepada umat-Nya.
Yeremia menyaksikan sendiri hukuman Allah itu. Allah membuat bangsa-bangsa lain mengalahkan Israel. Allah juga membiarkan bangsa-bangsa lain menghancurkan Bait Allah dan kota Yerusalem. Itu adalah suatu pemandangan yang sangat mengerikan. Di dalam kitab Ratapan ini Yeremia menuliskan kesedihan hatinya melihat kehancuran Yerusalem.
Namun, ada hal yang sangat unik dalam kitab ini. Di dalam kesedihan dan keputusasaan yang mendalam itu Yeremia masih melihat bahwa Allah itu adalah Allah yang setia. Ayat-ayat yang kita baca ini banyak dijadikan syair lagu rohani hingga sekarang: “Besar setia-Mu… selalu baru tiap pagi.”
Di dalam pengakuan
Di Renungkan
Jika engkau dalam keadaan yang sulit, janganlah berhenti
Doa
Bapa di surga, saya akan terus
Lakukan
Berdoalah dan berharaplah.
Artikel yang berhubungan :
- Panggilan Yehezkiel
- Hati Yang Baru
- Jalan Orang Benar Dan Jalan Orang Fasik
Leave a Reply