Jawabannya Nanti Malam
by : Sekolah Minggu
Akhir minggu itu Ninik menginap di rumah omanya. Kedua orang tuanya pergi ke Semarang karena ada suatu urusan. Kompleks perumahan tempat Oma tinggal terletak di pinggir Jakarta, lingkungannya asri, banyak pohon-pohonan. Rata-rata halaman rumah penduduk ditumbuhi tanaman hias dan bunga-bunga.
“Wah, rajin sekali. Oma mau pergi ke pesta ya, ya?” tanya Ninik yang memperhatikan omanya sedang membersihkan sepatunya yang bagus. Oma melakukannya dengan hati-hati dan seksama.
“Oh, tidak. Ini akan dipakai besok ke suatu acara penting,” jawab Oma.
“Acara penting? Acraa penting apa?” tanya Ninik ingin tahu.
“Jawabannya nanti malam,” jawab Oma sambil tersenyum.
Kemudian Oma mengambil baju bagusnya dari lemari dan menyetrikanya ulang.
“Itu baju Oma untuk dipakai ke gereja besok atau ke acara penting?” tanya Ninik. Dalam hati ia heran. Baju kok disetrika ulang.
“Dua-duanya,” jawab Oma.
“Mana bajumu yang besok akan dipakai ke gereja?” pinta Oma. “Oma setrika sekalian supaya licin dan rapi.”
Ninik menyerahkan bajunya. Oma menyetrikanya, lalu menggantungnya di gantungan baju di kamar.
Setelah itu sambil membereskan isi tasnya, Oma berkata, “Nik, coba lihat uang persembahanmu untuk Tuhan besok.”
Dengan heran Ninik menunjukkan uang yang sudah direncankannya untuk persembahan besok di gereja Oma.
“Nah, tukar dengan yang bagus,” kata Oma. Ia mengambil dari dompetnya selembar uang kertas yang masih licin dan baru yang nilainya sama dengan uang Ninik.
“Kenapa harus ditukar dengan yang bagus, Oma?” tanya Ninik heran.
“Jawabannya nanti malam,” kata Oma.
“Wah, Oma membuat aku penasaran,” kata Ninik.
Ninik tidak bertanya lagi. Ia hanya memperhatikan bahwa Oma menyiapkan tas untuk dipakai besok, memasukkan Alkitab bagusnya yang khusus untuk dibawa ke gereja. Oma punya Alkitab yang sudah kumal karena dibaca setiap hari, penuh dengan tanda-tanda stabilo serta catatan-catatan. Juga Oma menaruh tiga buah amplop putih di dalam tasnya. Untuk apa amplop-amplop itu? Tidak sabar rasanya Ninik menanti penjelasan Oma.
Malam harinya pada jam sembilan Oma mematikan televisi.
“Sekarang waktunya tidur. Malam Minggu tidak boleh tidur malam-malam,” kata Oma.
“Mama juga menyuruhku tidur cepat kalau malam Minggu, supaya besoknya tidak mengantuk di gereja,” kata Ninik.
Setelah menyikat gigi, mencuci kaki dan tangan. Ninik berbaring di tempat tidur dan Oma duduk di bangku sambil membuka Alkitabnya. Oma membacakan Mazmur 23 dan kemudian bergantian berdoa dengan Ninik.
Ninik belum bisa tidur. Ia masih penasaran dengan jawaban yang belum diberikan Oma.
“Oma, sekarang kan sudah malam. Ayo, kasih tahu dong jawabannya,” pinta Ninik.
“Ada firman Tuhan yang berbunyi: Ingatkanlah dan kuduskanlah….”
“Hari Sabat!” sambung Ninik cepat. “Itu ada dalam kitab Keluaran.”
“Kamu pintar!” puji Oma dengan wajah berseri-seri. “Maksud Oma dengan acara penting adalah ibadah hari Minggu di gereja. Pada hari biasa kita berdoa, memuji dan membaca firman Tuhan sendiri. Hari Sabat bagi kita adalah hari Minggu dimana kita mengkhususkan waktu untuk kebaktian kepada Tuhan bersama-sama dengan jemaat lain. Bukankah itu penting dan istimewa?
“Jadi, untuk menyambut hari Minggu Oma selalu melakukan persiapan dengan baik pada hari Sabtu. Tapi yang terpenting adalah mempersiapkan dengan baik pada hari Sabtu. Tapi yang terpenting adalah mempersiapkan hati kita agar sedia menerima firman dan ajaran Tuhan,” kata Oma.
“Tiga buah amplop tadi untuk apa, Oma?” tanya Ninik.
“Oh, itu sedikit uang yang akan Oma berikan pada beberapa anggota gereja yang membutuhkan,” jawab Oma. “Selain ingat Tuhan, kita juga perlu mengasihi sesama manusia, bukan?”
“Wah, nanti kalau kembali ke Jakarta aku akan ceritakan pada Mama dan Papa,” kata Ninik. Ia merasa apa yang dilakukan Oma memang bagus.
“Dengan mengikuti cara Oma aku tak akan ketinggalan dompet atau Alkitab pada waktu ke gereja.”
“Bagus. Kita harus jadi anak Tuhan yang baik, kan?” kata Oma.
Ninik menguap, lalu mengucapkan selamat malam. Oma memperbaiki letak selimutnya.
Dengan tenteram Ninik tidur. Esok pagi ia akan bangun dan dengan segar serta semangat menyambut hari Minggu, hari ibadah bersama jemaat.
Artikel bersumber dari : Majalah Anak
Leave a Reply