Yesaya 6:8-13
Allah yang duduk di takhta yang mahatinggi memanggil Yesaya untuk menjadi hamba-Nya. Apa jawaban Yesaya? Jawabannya dicatat di ayat 8, “Ini aku, utuslah aku.”
Bagi Yesaya panggilan dari Allah itu sungguh penting. Allah yang mahamulia menganggapnya layak dipanggil. Maka, Yesaya bersedia dipakai oleh Allah sepenuhnya.
Allah itu jujur dan setia. Kesulitan yang akan dihadapi Yesaya tidak ditutupi-tutupi-Nya. Allah tidak menjanjikan kelancaran bagi Yesaya dalam menjalankan tugas-tugasnya. Tantangan besar akan dihadapinya. Bangsa yang ditegur oleh Yesaya tidak akan mendengarkan kata-katanya. Mereka mengeraskan hati. Lalu, mengapa Allah memberi tugas yang seolah-olah tidak ada gunanya itu?
Ukuran keberhasilan dalam pekerjaan Tuhan tidak sama dengan apa yang dianggap sukses oleh manusia. Allah mengukur dari seberapa setianya kita mau menaati tugas dan pimpinan-Nya dari sehari ke sehari, tepat seperti yang Allah beritahukan. Namun, Allah menjanjikan harapan. Bacalah ayat 13. Hasilnya akan terlihat sesuai dengan waktu dan rencana Allah. Di dalam Allah pekerjaan kita tidak akan sia-sia.
Banyak orang yang setuju dengan pekerjaan Tuhan, tetapi tidak banyak yang bersedia melakukan pekerjaan Tuhan. Jika besar nanti, maukah hidupmu dipakai Tuhan? Jika Allah memanggilmu menjadi hamba-Nya sepenuh waktu, maukah engkau? Maukah engkau berkata seperti Yesaya, “Ini aku, utuslah aku”?
Di Renungkan
Apakah yang akan dihadapi Yesaya dalam pelayanannya? (ay.9-10)
Doa
Bapa di surga, saya mau setia kepada-Mu. Ajar saya untuk sungguh-sungguh mau taat kepada-Mu dengan tepat. Dalam nama Tuhan Yesus saya berdoa. Amin.
Lakukan
Ayo, hafalkan 1 Korintus 15:58.
Artikel yang berhubungan :
- Nubuat Mesias
- Keselamatan Dari Allah
- Hamba Yang Menderita
Leave a Reply