SEJARAH BUKU TANPA KATA
by : Sekolah minggu
Khotbah terbuka di China menggunakan Buku Tanpa Kata
Apakah kamu mengenal nama Charles Heddon Spurgeon? Spurgeon adalah pengkhotbah yang sangat terkenal, yang hidup di masa lampau. Ia menciptakan “buku tanpa kata” ketika hendak berkhotbah untuk ratusan anak yatim piatu pada tanggal 11 Januari 1866. Yang menjadi ayat renungannya adalah Mazmur 51:7b: “Basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!” Dan sejak saat itu buku tanpa kata menjadi alat penginjilan yang dipakai di seluruh dunia.
Buku itu terdiri dari beberapa blok warna yang secara berurutan melambangkan arti tertentu. Spurgeon memakai 3 warna yaitu hitam, merah, dan putih. Dwight L Moody, pengkhotbah terkenal lainnya menambahkan warna emas pada tahun 1875. Dan Child Evangelism Fellowship menambahkan warna hijau.
Ide bagus untuk mulai memberitakan Injil bukan?
Apa sih artinya?
Emas : Allah mencintai kita meskipun kita berdosa. Allah mempersiapkan tempat bagi kita di surga. (Yoh. 14:2-3).
Hitam: Tetapi manusia telah berdosa (Roma 3:23)! Dosa menyebabkan kita jauh dari Allah yang suci. Dosa tidak suci, dan akibatkan kita tidak mau menaati Allah lagi. Di surga tidak ada dosa, maka kita manusia berdosa tidak bisa masuk ke dalam surga.
Merah: Darah Yesus Kristus yang dicurahkan di kayu salib menyelamatkan kita. Roma 5:8 mengatakan, Yesus sangat mencintai kita sehingga Dia mati untuk kita ketika kita masih berdosa.
Putih: Dosa-dosa kita akan diampuni jika kita percaya kepada Tuhan Yesus Kristus (Yoh 1:12). Kita akan diselamatkan dan mendapatkan hidup kekal (Roma 6:23). Jadi, terimalah Tuhan Yesus Kristus menjadi Juruselamatmu!
Hijau: Kamu sudah diselamatkan dan bertumbuh di dalam Tuhan. Tuhan berjanji tidak akan meninggalkan kamu (Ibr 13:5). Bagaimana agar bisa bertumbuh? Mulailah dengan tekun membaca Alkitab (2 Tim. 2:15), tekun berdoa (1 Tes. 5:17), tekun pergi ke gereja (Ibr.10:25), dan menjadi saksi Tuhan Yesus Kristus (Mat.5:16).
Artikel bersumber dari : Majalah Anak
Leave a Reply